Blog Resmi Pemerintah Desa Kaotan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi

Jumat, 19 Agustus 2016

Profil Desa

PROFIL DESA KAOTAN
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI




A.  Sejarah Desa 
Dahulu kala sekitar abad 18 desa kaotan masih ditumbuhi dengan tanamana pohon-pohon besar dan belantara yang masih menutupi kawasan desa yang bisa dikatakan hutan. Pnduduk yang manghuni kawasan inipun masih bisa dihitung dengan jari atau tidak banyak seperti sekarang ini.
Suatu saat warga menemukan pohon yang paling besar dan tinggi jika dibandingkan dengana pohoh-pohon lainya. Pohon – pohon ini berbuah kecil-kecil dan oleh warga diberi nama pohon NYAMPLUNGAN.
Dengan berkembangnya peradaban masyarakat pada saat itu yang masih tertinggal akibat pengaruh kaum penjajah yang menanamkan politik DEVIDE ET IMPERA, disetiap kelompok masyarakat dipengaruhi politik adu domba. Sampai – sampai masyarakatpun diadu oleh penjajah dengan cara mengadakan Sayembara atau Lomba. Isi lomba itu adalah : “Bagi kelompok warga yang bisa mengumpulkan buah nyamplungan lebih banyak, itulah sebagai kelompok pemenangnya”. Begitu pengumuman disampaikan oleh Ketua Kampung dari mulut ke mulut ternyata respon warga sangat antusias sekali, baik dari kalangan kaum tua, muda, baik laki ataupun perempuan.
Akhirnya  lombapun dilaksanakan dengan peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu Kelompok Barat dan Kelompok Timur. Konon lomba ini dilaksanakan di tengah-tengah perkampungan yang sekarang disebut – sebut Dusun Krajan Desa Kaotan. Setelah lomba dilaksanakan dan perolehan buah nyamplungan yang paling banyak selalu dimenangkan oleh Kelompok Barat. Begitu setiap diadakan lomba perolehan tetap dimenangkan oleh Kelompok Barat, selalu Kaotan atau dengan bahasa Osingnya adalah KACEK atau selisih , atas prakarsa tokoh masyarakat pada saat itu warga sepakat memberikan nama Desa ini dengan sebutan KAOTAN. Dan sampai sekarangpun peradaban masyarakat antara Kaotan Barat dengan Kaotan Timur selalu beda jika dilihat dari keseharianya.
Di Desa Kaotan ini ada acara ritual Selamatan Bersih Desa, yang dilaksanakan setiap bulan Rojab setiap tahun. Konon Selamatan Bersih Desa ini diselenggarakan di tiap Dusun, yaitu Dusun Krajan pada tanggal  12 Rojab sedangkan Dusun Krasak tanggal 14 Rojab. Hal ini dapat kami sampaikan lewat nara sumber yang dapat dipercaya bahwa, ketika diabad 18 di Dusun Krajan terjadi penyakit yang mewabah, pagi sakit siang meninggal, siang sakit malam meninggal, malam sakit pagi meninggal dunia. Tokoh masyarakat pada saat itu resah, bimbang dan gusar karena rakyatnya banyak yang menderita sakit dan berakhir dengan kematian. Akhirnya suatu ketika ada salah satu warga yang bermimipi bahwa  Warga Dusun Krajan harus melaksanakan ritual-ritual antara lain, keliling kampong sambil membaca do’a-do’a buat keselamatan masyarakat/rakyat, rojokoyo dan tanaman yang tumbuh serta segala yang ada di Dusun Krajan agar selamat dari penyakit, bala’ dan juga sihir (tenung), kegiatan ini biasa disebut dengan IDER BUMI.
Dan pada siang harinya dilakssanakan penyembelihan hewan berkaki empat (bias kaki atau domba) dengan disaksikan oleh tokoh-tokoh / pemuka Masyarakat dan Agama, yang kemudian daging dari hewan yang disembelih tadi malamnya digunakan untuk Selamatan Bersih Desa di Dusun Krajan. Pada malam Selamatan Bersih Desa ini para Pemuka dan Tokoh Mayarakat berkumpul dengan dibacakan Kitab Lontar sampai tamat oleh Pemuka Adat secara bergiliran pada saat itu, sampai menjelang subuh. Agar tidak mengantuk mendengarkan bacaan Kitab Lontar ini, yang lain saling jual beli pantun (basanan) ada pantun yang kocak, ada pantun yang memberi nasehat ada juga pantun yang berupa sindiran, sehingga suasana tetap segar bersahabat dan tidak mengantuk sampai menjelang subuh.
Pagi harinya Kamituwo (Kepala Dusun) Krajan melapor kepada Kepala Desa (Lurah) SUWONGSO yang saat itu bertempat tinggal di Dusun Krasak, bahwa telah dilaksanakan acara ritual untuk menolak balak sebagaimana yang diuraikan diatas, dan akhirnya Kepala Desa memerintahkan kepada Warga Dusun Krasak lewat Kamituwo untuk menjalankan acara ritual Selamatan Bersih Desa di Dusun Krasak.
Dengan berkembangya waktu acara Pembacaan Lontar dan jual beli pantun (basanan) ini diganti dengan mengundang Kesenian Mocoan/Pacul Guwang, yang pada saat itu terkenal dengan sebutan ALJIN, atau SUBER karena pemeran seni Mocoan yang terkenal pada saat itu Aljin atau Suber.
Dari tahun ke tahun selamatan Desa ini sedikit demi sedikit mengalami perubahan. Pada tahun 1989 menjelang kepemimpinan Kades M. MOELJO RAHARDJO berakhir yang semula dua Dusun melaksanakan secara bergantian disederhanakan menjadi satu kegiatan hari/tanggal yang sama. Alasanya adalah efisiensi dan untuk menghindari pemborosan.
Demikian cerita sekilas asal-usul Desa yang didapat dari sumber yang bias dipercaya Kepala Desa (Lurah) Suwongso memerintahkan kepada Kamituwo (Kepala Dusun Krasak)  agar melaksanakan. 

B. Geografis Desa
1.  Batas Wilayah Desa Kaotan :
Sebelah Utara                         : Berbatasan dengan Desa Rogojampi
Sebelah Selatan                    : Berbatasan dengan Desa Gladag
Sebelah Timur                                    : Berbatasan dengan Desa Watukebo
Sebelah Barat                         : Berbatasan dengan Desa Kedaleman

2.  Luas Wilayah Pemukiman : 18.987 ha / m2

3.  Potensi Sumber Daya Manusia :
a.  Jumlah Penduduk
Jumlah Laki-Laki               : 1.471 Orang
Jumlah Perempuan          : 1.251 Orang
Jumlah Total                       : 2.722 Orang
Jumlah Kepala Keluarga : 1.002 KK

b.  Potensi Kelembagaan :
Jumlah Aparat Pemerintahan Desa      : 9 Orang
Jumlah Unit kerja                                      : 5 Unit kerja
1)     Kepala Urusan Pemerintahan
2)     Kepala Urusan Keuangan
3)     Kepala Urusan Kesejahtraan Rakyat
4)     Kepala Urusan Pembangunan
5)     Kepala Urusan Umum
Jumlah Kepala Dusun                             : 2 Dusun
Jumlah RW                                                 : 4 RW
Jumlah RT                                                  : 22 RT

C. PENDIDIKAN
  1. PENDIDKAN FORMAL
NO
TINGKATAN PENDIDIKAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
-
 -
2
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play Group
41 Orang
34 Orang
3
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
5 Orang
3 Orang
4
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
185 Orang
165 Orang
5
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah
2 Orang
7 Orang
6
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat
45 Orang
35 Orang
7
Tamat SD / sederajat
220 Orang
225 Orang
8
Jumlah usia 18 – 56 tahun tidak tamat SLTP
240 Orang
185 Orang
9
Jumlah usia 18 – 56 tahun tidak tamat SLTA
218 Orang
175 Orang
10
Tamat SMP / Sederajat
203 Orang
154 Orang
11
Tamat SMA / Sederajat
149 Orang
91 Orang
12
Tamat D – 1
1 Orang
1 Orang
13
Tamat D – 2
2 Orang
1 Orang
14
Tamat D – 3
2 Orang
2 Orang
15
Tamat S – 1
32 Orang
22 Orang
16
Tamat S – 2
-
-
17
Tamat S – 3
-
-
18
Tamat SLB A(Tuna Netra)
2 Orang
2 Orang
19
Tamat SLB B(Tuna Rungu Wicara)
3 Orang
2 Orang
20
Tamat SLB C(Tuna Grahita / Mental)
-
-
21
Tamat SLB D(Tuna Daksa /Fisik)
-
-
22
Tamat SLB E(Tuna Laras / Anak Nakal )
-
-
23
Tamat SLB G(Tuna Ganda)
-
-
Jumlah
1350 Orang
1104 Orang
Jumlah Total
2454 Orang

  2. PENDIDKAN INFORMAL
NO
TINGKATAN PENDIDIKAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Kursus
35
20
2
Usia 3 – 6 tahun tang sedang TK / Play Group
-
-
3
Usia 7 – 18 Tahun yang tidak pernah sekolah
-
-
4
Usia 7 – 18 Tahun yang sedang sekolah
-
-
5
Usia 18 – 56 Tahun tidak pernah sekolah / buta aksara
-
-
6
Usia 18 – 56 Tahun pernah SD tapi tidak pernah
8 Orang
4 Orang
7
Tamat SD/ Sederajat
-
-
8
Usia 18 – 56 Tahun tidak tamat SLTP
4 Orang
4 Orang
9
Usia 18 – 56 Tahun tidak tamat SLTA
4 Orang
5 Orang
10
Tamat SLTP / Sederajat
-
-
11
Tamat SLTA / Sederajat
-
-
Jumlah
51 Orang
33 Orang
Jumlah Total
84 Orang

D. PERTANIAN
     1. Pemilihan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
NO
Uraian
Keterangan
1
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian
191 Keluarga
2
Tidak memiliki
250 Keluarga
3
Memiliki kurang 1 ha
148 Keluarga
4
Memiliki 1,0 – 5,0 ha
41 Keluarga
5
Memiliki 5,0 – 10 ha
2 Keluarga
6
Memiliki lebih dari 10 ha
-
7
Jumlah total keluarga petani
240 Keluarga
Jumlah
872 Keluarga

2. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Pada Tahun Ini
No
Uraian
Satuan
Satuan
1
Jagung
8 Ha
5 Ton/Ha
2
Kacang Kedelai
-

3
Kacang Tanah
-

4
Kacang Panjang
0,5 Ha
10 Ton/Ha
5
Kacang Mede
-
-
6
Kacang Merah
-
-
7
Padi Sawah
140,25 Ha
3,5 Ton/Ha
8
Padi Ladang
-
-
9
Ubu Kayu
-
-
10
Ubi Jalar
-
-
11
Cabe
2 Ha
12 Ton/Ha
12
Bawang Merah
-
-
13
Bawang Putih
-
-
14
Tomat
-
-
15
Sawi
-
-
16
Kentang
-
-
17
Kubis
-
-
18
Mentimun
-
-
19
Buncis
-
-
20
Brocoli
-
-
21
Terong
-
-
22
Bayam
-
-
23
Kangkung
-
-
24
Kacang Turis
-
-
25
Umbi-umbian lain
-
-
26
Selada
-
-
27
Talas
-
-
28
Wortel
-
-
29
Tumpang Sari
-
-


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Blog Resmi PEMERINTAH DESA KAOTAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

KEPALA DESA KAOTAN

KEPALA DESA KAOTAN
SRI MASTUTI
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Pengunjung :

Bagaimana Pelayanan Publik di Kantor Desa Kaotan?